[Cerbung] From Me to You - Chapter 1

Title: From Me to You 
Author: Lidwina K. H., Steafani T.
Genre: Romance, School Life, Friendship
Rating: T/PG-13

----
“Someday, someone is going to look at you


like you are the best thing in the world”
----

       Masa-masa SMA adalah masa yang paling menyenangkan bagi sebagian orang. Masa SMA selalu dihabiskan dengan makan bersama kekasih atau melakukan kencan dengan lawan jenis. Hal itu adalah mimpi yang selaludi idam-idamkan oleh Yui, gadis berusia 16 tahun yang belum pernah merasakan rasanya memiliki kekasih. Yui menganggap ini adalah kesialan untuknya karena belum pernah merasakan yang namanya mencintai dan dicintais elama 16 tahun. Gadis ini memiliki tubuh yang ideal dan cukup manis mengingat memiliki tinggi 154 cm, berat badan 47kg dan sebagai pemanis dirinya rambut yang hitam panjang dan lurus.


       Seorang murid pindahan berasal dari Jakarta, pindah ke Sekolah Yui yaitu Sekolah Pangudi Luhur Bernardus. Murid baru itu adalah seorang lelaki bernama Rama. Rama adalah pria yang cukup tampan sehingga cukup banyak menyita perhatian dari para gadis. Apalagi tatapan mata onyx yang tajam cukup banyak membuat para gadis terpesona dan rambut cepak hitam yang sangat pas dengan wajah tegas dirinya. Namun, Rama adalah seorang Bad Boy dan temperamental.


       Pada jam istirahat, seorang murid laki-laki dengan sengaja menumpahkan makanannya dan mengenai seragam Rama. Rama tentu saja langsung naik pitam mengingat dirinya begitu temperametal.


       “ Kau sengaja, huh?” 


       “ Oops. Maaf..kkkk~ lagi pula aku hanya bercanda.”


Bugh!


        Pria yang menumpahkan makanan pada Rama tadi jatuh tersungkur karena hantaman Rama pada sudut bibirnya membuatnya lecet dan berdarah. Rama menduduki perut murid itu dan hendak meninju wajahnya lagi namun teman dari murid itu menarik dan balas menghajar wajah Rama. Sebelum wajah Rama benar-benar babak belur, pria yang dihajar Rama itu menyuruh teman-temannya pergi. Tinggalah Rama sendiri dengan sudut bibir berdarah dan memar itu.


        Rama bangkit dan berjalan menuju UKS. Ia sudah tidak mood belajar karena kejadian tadi dan berencana bolos dari pelajaran untuk tidur. Untung saja UKS sedang tidak ada orang jadi ia bisa tidur tenang. Baru saja dirinya menuju ke alam mimpi, seseorang membuka pintu UKS. Yui cukup terkejut melihat ada seseorang di dalamnya dan cukup terpesona melihat wajah Rama yang menurutnya cool itu


       “Maaf mengganggu. Aku ingin mendata obat. Silahkan lanjutkan tidurmu.” Kata Yui cukup terbata dan salah tingkah.

         “Hmm” Jawab Rama malas dan kembali mengambil posisi nyaman untuk tidurnya.


       Yui mulai mendata dan mencatat dengan buku yang ia bawa tadi. Jantungnya berdegup kencang karena gugup dan canggung. Bayangkan saja ia sedang berada di suatu ruangan yang isinya hanya dirinya berdua dengan seorang pria. Setelah selesai dengan pekerjaannya, Yui tidak sengaja melihat sudut bibir pria itu terluka dan refleks dirinya menyentuh sudut bibir Rama. Rama mendesis sakit, membuka matanya dan menatap tajam Yui. Melihat tatapan tajam Rama, nyali Yui langsung ciut.


       “Maaf. Aku refleks tadi. Mau kuobati? Sepertinya cukup parah.”


       “Tidak perlu.”Jawab Rama singkat dan ingin kembalitidur.


       “Tapi kau terluka. Kalau dibiarkan bisa terinfeksi.”


       “Bukan urusanmu..”

       Yui tidak mengindahkan ucapan Rama. Ia dengan cekatan mengambil obat P3K dan berusaha mengobati Rama. Rama merasa risih, ia sempat menolak cukup keras tapi Yui tetap keras kepala ingin mengobatinya. Jadilah Rama yang mengalah dan hanya diam saat Yui dengan sangat hati-hati mengobati sudut bibir Rama.


       “Sudahkan? Kalau begitu jangan menggangguku lagi.”


       Yui yang sedang membereskan kotak P3K, mengalihkan tatapannya pada Rama.


       “Huh..kau tidak sopan sekali. Seharusnya mengucapkan terima kasih.”


       Rama memutar bola matanya malas. “iya.. terima kasih..”


     Yui tersenyum lebar dan Rama sedikit terpesona dengan senyuman Yui. Jantung Rama tiba-tiba berdetak cepat. Saat Yui ingin berdiri mengembalikan kotak P3K, kakinya tersangkut kaki kursi sehingga dirinya jatuh. Rama refleks menarik Yui namun karna ia tidak bisa menjaga keseimbangan, ia ikut jatuh bersama Yui. Wajah mereka berdua merona merah seketika saat sadar bahwa jarak antara wajah mereka cukup dekat. Yui yang berada di atas Rama langsung bangkit dan merapikan kotak P3K yang berantakan karena jatuh tadi.Yui begitu salah tingkah tak jauh berbeda dengan Rama yang sudah terduduk di lantai namun menunduk dengan wajah memerah.


“Maafkan aku. Aku permisi..”


Yui langsung menaruh kotak P3K ke tempat semula dan terburu-buru pergi meninggalkan Rama sendiri lagi. Rama masih terdiam di tempatnya karena detakan jantungnya yang begitu cepat itu.
.

.

.

.

.

.


TBC

Comments

Popular posts from this blog

Dance adalah Hidupku

Basketball Never Stop!

Ada Melodi di Balik Kesunyian